HARAPAN HIDUP (catatan kecil untuk hari bumi)

Posted in By wilujeng 0 komentar

Harapan hidup, pernahkan anda mendengar atau membaca istilah HARAPAN HIDUP, apakah ada yang salah atau seharusnya hidup itu penuh harapan, apa yang diharapkan?. Dari data statistik Rata-rata Angka Harapan Hidup pada saat lahir (eo) adalah hasil perhitungan proyeksi yang sering dipakai sebagai salah satu Indikator Kesejahteraan Rakyat. Dengan asumsi kecenderungan Angka Kematian Bayi (AKB) menurun serta perubahan susunan umur penduduk seperti telah diuraikan di atas maka harapan hidup penduduk Indonesia (laki-laki dan perempuan) naik dari  67,8 tahun pada periode 2000-2005  menjadi  73,6 tahun pada periode 2020-2025. Dalam Tabel 3.7 juga terlihat bahwa variasi harapan hidup menurut provinsi  tidak terlalu besar pada awal tahun proyeksi, angka harapan hidup terendah  60,9 tahun untuk Nusa Tenggara Barat dan tertinggi 73,0 tahun untuk DI Yogyakarta.  Pada akhir periode proyeksi variasi itu menjadi berkisar antara 70,8 tahun 75,8 tahun untuk provinsi-provinsi yang sama seperti pada awal proyeksi  (lihat selengkapnya). 

Lalu bagi kita orang awam apa makna dari istilah harapan hidup. apakita masih punya harapan untuk hidup, hari ini esok atau lusa. masihkah ada harapan untuk hidup?, mengingat untuk nanti sore saja kita masih belum tau dengan apa kita hidup. Dengan apa?, makanan,pekerjaan, keinginan seadanya?. adakah harapan untuk hidup ketika lahan makanan kita telah kuasai oleh orang asing. Adakah harapan kita untuk hidup ketika kita tidak lagi dapat pekerjan. Adakah harapan kita untuk hidup ketika keinginan kita pun teleh terbeli oleh tontonan.

Mau makan apa, sementara semua bahan makanan kita telah diracuni bahan kimia berbahaya. Dari padi, jagung, sayuran, buah semua berpetisida sampai ikan asin, ikan segar, tahu bakso semua berformalin. Industri pertanian sudah tidak lagi berpihak  dengan petani, petani sudah tidak bersahaja, hanya memikirkan hasil tanpa memikirkan akibat. Laut yang bersahabat harus bertengkar dengan nelayan dengan senjata "kami berahrap berkah dari lautan".

Mau dapat makan dari mana, ketika tak ada pekerjaan yang dapat menghasilkan sesuatu untuk menukarkannya dengan makanan sudah tidak adalagi. Otot sudah tidak berguna ketika sudah ada tangan hidrolik baja, Otak sudah tidak ada artinya dibanding cpu komputer. Hati sudah terbeli iklan. Penjarahan menjadi lumrah karena iri, ladang-ladang pekerjaan yang beganti dengan  pabrik kapitalisme.

Masihkah punya keinginan untuk hidup, ketika kesempatannya semakin tipis. Mau hidup dari mana ketika semua arah teleh terkepung ancaman. HARAPAN HIDUP menjadi tidak ada karena kekeliruan kita. Lalu apa kekeliruan kita sebenarnya sehingga kita tidak tahu apa kesalahan kita.

Semoga ini menjadi awal untuk berfikir dimana kesalahan kita, dan memperbaiki semua kesalahan kita
demikian SALAM SALIM SLAMET.